Ingin tulang tetap padat dan tidak mudah terserang Osteoporosis?
Berolahragalah secara teratur karena olah raga dapat meningkatkan
kepadatan mineral tulang, yang mencerminkan tulang yang kuat. Kepadatan
tulang ditentukan oleh kadar kalsium dan vitamin D. Karena itu setiap
orang memerlukan kalsium dan vitamin dalam jumlah cukup untuk mengurangi
risiko osteoporosis dan pengeroposan tulang.
Lembaga
Kesehatan Nasional (NIH) Amerika Serikat merekomendasikan asupan
kalsium harian sebanyak 1.000 miligram per hari untuk pria berusia 19 –
70 tahun, dan 1.200 miligram per hari untuk pria berusia lebih dari 70
tahun. Untuk vitamin D, direkomendasikan sebanyak 600 ‘international
units’ (IU) per hari pada orang dewasa hingga usia 70 tahun dan 800 IU
untuk mereka yang berusia di atas 70 tahun.
Kalsium
merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia.
Kira-kira 99 persen kalsium terdapat di dalam jaringan keras yaitu
tulang dan gigi. Sebanyak satu persen kalsium terdapat pada darah, dan
jaringan lunak. Tanpa kalsium sebanyak satu persen ini, otot akan
mengalami gangguan kontraksi, darah akan sulit membeku, dan transmisi
saraf terganggu.
Untuk memenuhi
kebutuhan satu persen kalsium ini, tubuh mengambilnya dari makanan yang
dimakan atau dari tulang. Apabila makanan yang dimakan tidak dapat
memenuhi kebutuhan, tubuh akan mengambilnya dari tulang sehingga jika
hal ini terjadi dalam waktu lama, tulang akan mengalami pengeroposan.
Kalsium
dapat diperoleh dari makanan seperti susu dan makanan yang terbuat dari
susu, keju dan makanan yang terbuat dari keju, yogurt, ikan Sarden dan
ikan lain yang dimakan bersama tulangnya, sayuran berwarna hijau gelap
seperti bayam dan kangkung, sereal, jus jeruk, kacang kedelai dan
makanan yang terbuat dari kedelai, serta roti dan makanan yang berasal
dari biji-bijian.
Kekurangan kalsium
dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti nyeri otot, keropos tulang/
osteoporosis, kekebalan tubuh berkurang, daya ingat berkurang, dan
gangguan jantung. Sementara itu, Vitamin D sebetulnya bisa diproduksi
tubuh setelah kulit menyerap sinar matahari. Vitamin D juga dapat
diperoleh dengan cara mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman
seperti susu, sereal, telur, dan minyak ikan.
Kekurangan
vitamin D dikaitkan dengan sejumlah penyakit seperti multiple sclerosis
dan sejumlah jenis kanker, meskipun tidak ada data yang cukup untuk
menyebutkan vitamin D dapat membantu mengobati atau mencegah penyakit
itu. Kalsium dan vitamin D juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi
suplemen, tetapi sejumlah peneliti dari Australia menemukan bahwa
mengonsumsi suplemen vitamin D dan Kalsium ternyata tidak dapat mencegah
pengeroposan tulang.
Robin M. Daly
dari Universitas Melbourne, Australia, dan sejumlah koleganya mengamati
sejumlah pria perusia 59 hingga 70 yang secara acak diminta menjalani
program olah raga, meminum susu yang telah diperkaya dengan kalsium dan
vitamin D, melakukan keduanya, atau tidak melakukan keduanya sama
sekali.
Mereka mengukur kepadatan
tulang para pria itu sebelum dan sesudah penelitian yang berlangsung
selama 18 bulan. Pada akhir penelitian, para pria yang berolah raga
memiliki kepadatan tulang lebih tinggi dibanding mereka yang mengonsumsi
makanan dengan suplemen 1.000 miligram kalsium dan 800 IU vitamin D per
hari.
Menambahkan suplemen dalam
program olah raga ternyata tidak memberikan keuntungan tambahan, yang
mengisyaratkan bahwa para pria itu telah mendapatkan cukup vitamin D dan
kalsium dalam diet mereka, dan kekuatan tulang mereka meningkat hanya
dengan olah raga. Untuk membangun kepadatan tulang, diperlukan olah raga
seperti lari atau angkat beban.
Dalam
studi yang menggunakan hewan, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan
sejumlah penyakit seperti multiple sclerosis dan sejumlah jenis kanker.
Namun, tidak ada data yang cukup untuk menyebutkan vitamin D dapat
membantu mengobati atau mencegah penyakit itu, kata Zaidi. Sumber
0 komentar:
Post a Comment