Oleh : Romald Kahardi, S. Fil.
Dinamika kehidupan yang semakin kompleks dewasa ini menuntut kita untuk kreatif dalam menjalani hidup. Sikap hidup yang kreatif itu tidak saja berlaku dalam lingkup kehidupan bermasyarakat; akan tetapi juga berlaku dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu mencetak manusia-manusia yang kreatif dan mandiri. Persaingan gelobal dengan aneka macam perkembangannya ”memaksa” kita untuk terampil dalam mengisi dan memanfaatkan peluang untuk berkreasi. Inilah yang menjadi tantagan yang harus dijawab sekaligus dihadapi oleh setiap generasi, khususnya generasi muda sebagai penerus dan pelaku sejarah peradaban bangsa. Pertanyaannya, ”bagaimana caranya agar Kreatif itu tumbuh dan berkembang dalam diri generasi muda sehingga ia menjadi ”budaya” dan apa saja tantangan dan bagaimana cara menumbuhkan budaya kreatif itu adalah sebagian kecil dari seribu satu pertanyaan yang akan dibedah dalam tulisan ini.
Generasi yang kreatif adalah generasi yang mampu menemukan dan menghasilkan sesuatu yang baru dan berguna bagi diri dan orang lain. Kreativitas itu tumbuh dan bisa menjadi budaya apabila kita tidak pantang menyerah, optimis dan berpikir Positip tentang diri dan orang lain. Berpikir Positip menjadi pemicu orang untuk kreatif. Tidak cepat puas dan selalu ingin mencoba menghasilkan sesuatu yang baru. Inilah tantangan bagi dunia dan pelaku pendidikan kita dewasa ini.
Sekolah Charitas sebagai suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan juga mempunyai andil untuk melahirkan generasi kreatif. Karenanya, Sekolah Charitas dengan take line Moralitas, Kepemimpinan, Moralitas harus mampu melahirkan generasiyang kreatif. Inilah harapan dan yang perlu diwujudkan oleh segenap pelaku pendidikan.
Kreativitas itu ada dalam diri setiap orang. Walaupun demikian kadang orang kurang sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang kreatif. Kreatifitas membuat dunia ini berubah. Kreativitas membuat hidup manusia (Orang) berkembang dan bertumbuh kearah yang lebih baik. Namun apakah tiap orang sadar kalau dirinya adalah pribadi yang kreatif?
Terkadang orang menganggap bahwa kreativitas itu muncul pada diri orang tertentu saja. Kreativitas diidentikan dengan penemuan-penemuan besar atau merujuk pada hasil karya seniman besar, seperti : Karya Van Gogh, Musik Mozart atau Shakespere atau pada siswa-siswi yang pintar saja atau pada para pemimpin besar. Walaupun Para maestro ini menunjukkan kreativiatas dan bakat yang luar biasa, tidak berarti kita kurang kreatif. Sebenarnya setiap kita adalah pribadi yang kreatif, tetapi mungkin kita kurang mengembangkan dan menghidupinya.
Adanya dorongan untuk bertindak kreatif akan membantu seseorang untuk mampu memikirkan sesuatu yang baru sebagai cara atau jalan yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. Kreativitas merupakan suatu bentuk produktivitas dari daya pikir. Dalam hal ini, alam pikiran kita dituntut untuk mengolah otak sehingga mampu menghasilkan suatu yang baru atau mengkreasikan apa yang sudah ada. Kreativitas kadang muncul bersamaan dengan adanya suatu kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan kita.
Kreativitas dapat tumbuh dalam pelbagai aspek kehidupan dengan dilatarbelakangi oleh berbagai macam tujuan. Orang menciptakan sesuatu atau menghasilkan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sebagai pelaku pendidikan, baik sebagai guru atau siswa kreativitas perlu dibudayakan atau dihidupkan.
Kreativitas dan sikap kreatif harus bisa muncul dalam praksis penddikan. Sekolah dengan segala fasilitasnya harus mampu memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreasi dan mengembangkan potensi dirinya dalam berbagai bidang, seperti dalam berorganisasi (seperti dalam OSIS), dalam bereksperimen, dalam proses KBM atau menciptakan hal-hal baru sebagai buah dari daya pikir yang kreatif. Pemberian ruang kepada peserta didik untuk berkreasi memungkinkan terjadinya perubahan dan tumbuhnya kreativitas. Tidak hanya itu, faktor pendukung seperti, pendampingan dan motivasi dan keinginan untuk maju adalah kunci menuju tumbuhnya budaya kreatif.
Budaya Kreatif itu muncul dari kebiasaan. ”Ala bisa karena biasa” demikian sebuah pepatah lama. Kreativitas sebenarnya adalah penerjemahan atau pengejawantahan diri kita kedalam bentuk yang nyata, semisal karya seni, kemampuan memimpin dan berkomunikasi secara baik. Orang yang berjuang untuk menggunakan dan memanfaatkan potensi dirinya adalah ciri orang yang kreatif. Abraham Maslow menyebutnya sebagai orang yang mengaktualisasi diri. Orang yang mengaktualisasi diri memiliki dorongan yang luar biasa dan hebat untuk menemukan pelbagai peluang untuk berkreasi. Selain itu Ciri orang kreatif menurut Jan Carlzon dalam ”Moment of Truth” adalah: orang yang memiliki keberanian, ekspresif dan intuitif. Pribadi yang kreatif cendrung mandiri, percaya diri, berani mengambil resiko, selalu ingin tahu dan selalu bereksperimen.
Patut di sadari bahwa setiap insane adalah pribadi yang kreatif dan terlahir dengan kemampuan “mencipta”. Memahami proses kreativitas dapat meningkatkan kemampuan kreatif kita. Sekolah Charitas dengan take line, Kepemimpinan, Moralitas dan Kreativitas harus mempu melahirkan generasi Yang berkarakter Kreatif. IN Omnibus Charitas!!!
Dinamika kehidupan yang semakin kompleks dewasa ini menuntut kita untuk kreatif dalam menjalani hidup. Sikap hidup yang kreatif itu tidak saja berlaku dalam lingkup kehidupan bermasyarakat; akan tetapi juga berlaku dalam dunia pendidikan. Pendidikan harus mampu mencetak manusia-manusia yang kreatif dan mandiri. Persaingan gelobal dengan aneka macam perkembangannya ”memaksa” kita untuk terampil dalam mengisi dan memanfaatkan peluang untuk berkreasi. Inilah yang menjadi tantagan yang harus dijawab sekaligus dihadapi oleh setiap generasi, khususnya generasi muda sebagai penerus dan pelaku sejarah peradaban bangsa. Pertanyaannya, ”bagaimana caranya agar Kreatif itu tumbuh dan berkembang dalam diri generasi muda sehingga ia menjadi ”budaya” dan apa saja tantangan dan bagaimana cara menumbuhkan budaya kreatif itu adalah sebagian kecil dari seribu satu pertanyaan yang akan dibedah dalam tulisan ini.
Generasi yang kreatif adalah generasi yang mampu menemukan dan menghasilkan sesuatu yang baru dan berguna bagi diri dan orang lain. Kreativitas itu tumbuh dan bisa menjadi budaya apabila kita tidak pantang menyerah, optimis dan berpikir Positip tentang diri dan orang lain. Berpikir Positip menjadi pemicu orang untuk kreatif. Tidak cepat puas dan selalu ingin mencoba menghasilkan sesuatu yang baru. Inilah tantangan bagi dunia dan pelaku pendidikan kita dewasa ini.
Sekolah Charitas sebagai suatu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan juga mempunyai andil untuk melahirkan generasi kreatif. Karenanya, Sekolah Charitas dengan take line Moralitas, Kepemimpinan, Moralitas harus mampu melahirkan generasiyang kreatif. Inilah harapan dan yang perlu diwujudkan oleh segenap pelaku pendidikan.
Kreativitas itu ada dalam diri setiap orang. Walaupun demikian kadang orang kurang sadar bahwa dirinya adalah pribadi yang kreatif. Kreatifitas membuat dunia ini berubah. Kreativitas membuat hidup manusia (Orang) berkembang dan bertumbuh kearah yang lebih baik. Namun apakah tiap orang sadar kalau dirinya adalah pribadi yang kreatif?
Terkadang orang menganggap bahwa kreativitas itu muncul pada diri orang tertentu saja. Kreativitas diidentikan dengan penemuan-penemuan besar atau merujuk pada hasil karya seniman besar, seperti : Karya Van Gogh, Musik Mozart atau Shakespere atau pada siswa-siswi yang pintar saja atau pada para pemimpin besar. Walaupun Para maestro ini menunjukkan kreativiatas dan bakat yang luar biasa, tidak berarti kita kurang kreatif. Sebenarnya setiap kita adalah pribadi yang kreatif, tetapi mungkin kita kurang mengembangkan dan menghidupinya.
Adanya dorongan untuk bertindak kreatif akan membantu seseorang untuk mampu memikirkan sesuatu yang baru sebagai cara atau jalan yang lebih efektif dalam mencapai tujuan. Kreativitas merupakan suatu bentuk produktivitas dari daya pikir. Dalam hal ini, alam pikiran kita dituntut untuk mengolah otak sehingga mampu menghasilkan suatu yang baru atau mengkreasikan apa yang sudah ada. Kreativitas kadang muncul bersamaan dengan adanya suatu kebutuhan yang mendesak dalam kehidupan kita.
Kreativitas dapat tumbuh dalam pelbagai aspek kehidupan dengan dilatarbelakangi oleh berbagai macam tujuan. Orang menciptakan sesuatu atau menghasilkan sesuatu dengan tujuan tertentu. Sebagai pelaku pendidikan, baik sebagai guru atau siswa kreativitas perlu dibudayakan atau dihidupkan.
Kreativitas dan sikap kreatif harus bisa muncul dalam praksis penddikan. Sekolah dengan segala fasilitasnya harus mampu memberikan ruang bagi peserta didik untuk berkreasi dan mengembangkan potensi dirinya dalam berbagai bidang, seperti dalam berorganisasi (seperti dalam OSIS), dalam bereksperimen, dalam proses KBM atau menciptakan hal-hal baru sebagai buah dari daya pikir yang kreatif. Pemberian ruang kepada peserta didik untuk berkreasi memungkinkan terjadinya perubahan dan tumbuhnya kreativitas. Tidak hanya itu, faktor pendukung seperti, pendampingan dan motivasi dan keinginan untuk maju adalah kunci menuju tumbuhnya budaya kreatif.
Budaya Kreatif itu muncul dari kebiasaan. ”Ala bisa karena biasa” demikian sebuah pepatah lama. Kreativitas sebenarnya adalah penerjemahan atau pengejawantahan diri kita kedalam bentuk yang nyata, semisal karya seni, kemampuan memimpin dan berkomunikasi secara baik. Orang yang berjuang untuk menggunakan dan memanfaatkan potensi dirinya adalah ciri orang yang kreatif. Abraham Maslow menyebutnya sebagai orang yang mengaktualisasi diri. Orang yang mengaktualisasi diri memiliki dorongan yang luar biasa dan hebat untuk menemukan pelbagai peluang untuk berkreasi. Selain itu Ciri orang kreatif menurut Jan Carlzon dalam ”Moment of Truth” adalah: orang yang memiliki keberanian, ekspresif dan intuitif. Pribadi yang kreatif cendrung mandiri, percaya diri, berani mengambil resiko, selalu ingin tahu dan selalu bereksperimen.
Patut di sadari bahwa setiap insane adalah pribadi yang kreatif dan terlahir dengan kemampuan “mencipta”. Memahami proses kreativitas dapat meningkatkan kemampuan kreatif kita. Sekolah Charitas dengan take line, Kepemimpinan, Moralitas dan Kreativitas harus mempu melahirkan generasi Yang berkarakter Kreatif. IN Omnibus Charitas!!!
0 komentar:
Post a Comment