Pages

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Oct 20, 2011

Berbagai permainannnnn


Petani dan Pencuri
Peralatan                    : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atau                                             agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain          : bebas
Waktu                         : 8-10 menit
Tujuan                        : – Melatih kecepatan
- Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilh petani baru.

Mencari Dengan Diam
Mencari Dengan Diam
Peralatan               : Perangko
Jumlah pemain     : berapa saja
Waktu                    : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan                                                          mengobservasi
Tujuan                    : – Melatih kemampuan mengobservasi
- Memupuk inisiatif
Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir.  Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

Dalam Kolam

Dalam Kolam
Peralatan                : Sebatang kapur
Jumlah pemain      : bebas
Waktu                     : biasanya 10-15 menit
Tujuan                    :    – Melatih kecepatan/refleks
- Sebagai unsure hiburan
Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur. Perintah yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan.

Perkenalan Rahasia

Perkenalan Rahasia
Peralatan                : Kain yang lebar (sprei)
Jumlah pemain      : semua pemain masuk dalam regu
Waktu                     : 10 menit
Tujuan                    : Saling mengenal nama
Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.

Permainan Mengenali Teman

Permainan Mengenali Teman
Peralatan               : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta
Jumlah Pemain    : Berapa saja
Waktu                    : 10-12 menit
Tujuan                    :  – Saling mengenal secara lebih mendalam
- Berani Mengungkapkan diri
- Melatih kecerdasan
Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 menit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin. Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memperhatikan benar/tidaknya jawabannya.

Rebut dan Rampas

Rebut dan Rampas
Peralatan                : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain      : bebas
Waktu                      : 10 menit
Tujuan                      : – Melatih kecekatan
- Melatih kesetiakawanan
- Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter.. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak anatr anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

MACAM MACAM DINAMIKA KELOMPOK


Baut Barisan
Baut Barisan
Tujuan
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
* Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
* Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
* Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
* Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

Pecah Balon

Pecah Balon
Latar Belakang
Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau berdebat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.
Tujuan
Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.
Langkah-langkah :
a. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali raffia (kira-kira sepanjang 2 jengkal).
b. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.
c. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.
d. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.
e. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.
f. Beri aba-aba untuk mulai.
g. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu ? Apa kesimpulan yang dapat ditarik?
h. Sekarang topic yang direncanakan sudah bisa dimulai.
Bahan-bahan :
Balon dan tali raffia sebanyak jumlah peserta.

Mutiara Dalam Guci

Mutiara Dalam Guci
Tujuan
Merangsang kreativitas dan keberanian peserta untuk berpendapat.
Langkah-langkah :
a. Gambarlah sebuah guci dengan berisi berbagai benda di dalamnya, di papan tulis (atau di tempat yang bisa dilihat oleh sluruh peserta).
b. Katakan kepada peserta bahwa itu adalah gambar sebuah guci yang berisi penuh dengan bermacam kerilik, pecahan beling, dan batu-batu yang tidak berguna. Di bagian dasar ada mutiara yang sangat mahal harganya.
c. Tanyakan kepada peserta, bagaimana caranya mengeluarkan mutiara itu dalam waktu yang singkat dan gampang.
d. Diskusikan apa hikmah yang bisa dipetik dari permainan

Mengganbar Rumah

Mengganbar Rumah
Pengantar
Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.
Langkah – langkah
a. Mintalah peserta untuk berpasangan
b. Peganglah bolpoin / pensil bersama – sama sedemikian rupa sehingga keduanya bisa menulis dan menggambar.
c. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama – sama dan menuliskan judulnya
d. Selama menggambar dan menulis dilarang berbicara
Bahan diskusi
a. Bagaiman perasaan dan reaksi anda selama menggambar tadi ?
b. Factor apa yang membantu dan menghambat anda selama menggambar tadi ?
Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasangan bergabung) untuk mendiskusikan apkah ada hubungan antara pengalaman tadi dengan kenyataan sehari – hari dan masalah kerjasama. Waktunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasikannya di hadapan kelompok besar.

Menggambar Wajah

Menggambar Wajah
Tujuan :
a. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasangannya, saling mengenal cirri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk dengan yang lainnya.
b. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghilangkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar.
Langkah-langkah :
a. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali.
b. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangannya yang menelusuri garis wajah pasangannya.
c. Setelah selesai menggambar, masing-masing pasangan bergantian mewawancarai pasangannya, mengenai nama, tempat tinggal, pekerjaan, umur, keluarga dan sebagainya. Waktunya cukup 5 menit saja untuk setiap peserta.
d. Kemudian setiap pasangan tampil di depan kelompok memperkenalkan pasangannya dengan cara menunjukkan gambar pasangannya sambil menyebutkan :”Nama saya…(nama pasangannya), tempat tinggal….dan seterusnya.

Menggambar bersama

Menggambar bersama
Latar Belakang
Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mestinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Tujuan
Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok.
Langkah-langkah :
1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelompok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor 1 sampai 5.
2. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar.
3. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat : tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang menggambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar.
Bahan Diskusi :
a. Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan jelas?
b. Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompoknya?
c. Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan ?

Lingkaran Berbelit

Lingkaran Berbelit
Tujuan
Menyadarkan peserta tentang pentingnya rasa 1 tim untuk memudahkan proses belajar dan bekerja dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta berdiri dalam lingkaran, lalu menjulurkan kedua tangannya ke depan. Kemudian memegang tangan 2 peserta lainnya (missal : tangan kiri memegang tangan si A, tangan kanan memegang tangan si B) sampai membentuk suatu belitan besar.
b. Semua kerjasama untuk coba membentuk kembali lingkaran sempurna tanpa melepaskan tangan yang dipegang dan tanpa berbicara.

Bermain Tali

Bermain Tali
Latar belakang
Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu.
Bahan
Tali raffia
Langkah – langkah
a. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta
b. Minta mereka berpasangan – pasangan, lalu masing – masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian ikatlah ke tangan masing – masing, ingat, sebaiknya iaktan tidak terlalu kencang
c. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepaskan ikatan tali
d. Jika ada pasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri kepada teman – teman yang lain
Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut

Bercermin

Bercermin
Latihan yang menyenangkan ini digunakan untuk mendiskusikan perasaan dan sikap dalam menuntun dan mengikuti orang lain. Acara sore yang baik.
Prosedur :
a. Setiap peserta memilih pasangannya dan berdiri berhadapan dengan tangan ke atas dalam jarak kira-kira sejengkal. Mereka menirukan gerak pasangannya, layaknya sebuah cermin, demikian bergantian sesuai dengan keinginan mereka.
b. Untuk putaran kedua, pasangan meneruskan bercermin, tapi kali ini kedua tangannya bersentuhan dengan lembut.
c. Pada putaran ketiga, mintalah mereka merapatkan tangan dengan kuat, dan melanjutkan menuntun mengikuti bergantian.
Bahan diskusi :
1. Apa bedanya antara ketiga pengalaman tadi ?
2. Bagaimana perasaan anda pada setiap latihan menuntun dan mengikuti tadi ?
3. Adakah persamaan yang anda temukan dalam hal menuntun dan mengikuti dengan kenyataan sehari-hari?

Perkenalan

Ada bermacam cara dalam mengantarkan pertemuan dengan suatu kelompok dimana peserta yang belum saling mengenal. Banyak pula media yang dipergunakan, yang menjadi tujuan dari acara perkenalan tersebut hendaknya efektif, menarik dan secara cepat antar peserta saling dapat mengenal yang satu dengan lainnya.
Apabila anda memiliki materi/ tehnik dalam perkenalan  Silahkan kirimkan ke email kami di goen_sr@yahoo.com , terima kasih.

Rantai Nama

Rantai Nama
Tujuan
Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.
Langkah-langkah :
a. Peserta besama pemandu berdiri di dalam lingkaran
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. Peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.
c. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.
Variasi
Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran.
Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

Nilai Sebuah Senyuman Kita



Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.

Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.

Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.

Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.

Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.

Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak berguna sebelum di berikan pada orang lain.

Dan apabila pada menit terakhir kesibukan ... di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?

Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!

Senyum merupakan aktivitas dan ekspresi wajah. Kelihatannya mudah tapi sebagian orang susah. Susahnya di mana? pada saat senyum yang ikhlas. Dalam Islam senyum itu di nilai ibadah, d sisi sosial, dengan senyum , maka kita mampu membahagiakan orang lain. MArilah senyum seikhlasnya agar kita tidak tergolong manusia yang pelit. Sukses all friend.

Enam Topi Berpikir

Salah satu pelajaran penting yang tidak diajarkan di sekolah adalah tentang bagaimana berpikir. Di sekolah kita hanya diminta untuk menyelesaikan serangkaian persoalan tetapi tidak diberitahu sebuah keterampilan dasar untuk menyelesaikannya. Tambah lagi, masalah-masalah yang muncul dalam kehidupan kita jauh sekali dengan contoh soal yang diberikan di sekolah. Jadilah kita sosok yang tak tahu menggunakan pikiran kita.

Ada sebuah aknetdot yang lucu, tapi menyedihkan. Tentang obral otak di sebuah supermarket. Yang dijual adalah otak orang Jepang, orang Jerman dan orang Indonesia. Anda tahu otak mana yang harganya paling mahal. Tebak saja, tentu otaknya orang Indonesia. Kenapa, karena masih baru dan jarang digunakan. Jadi harganya tentu saja mahal
Mungkin kita bisa belajar dari Edward de Bono, tentang cara berpikir lateral. Cara berpikir tersebut tertuang dalam enam kaidah. Untuk memudahkan penggunaannya, de Bono menyebutnya sebagai topi berpikir. Kenapa harus topi, menurut penemunya, hal tersebut terinspirasi dari perkataan orang-orang Inggris. Pakai topi berpikirmu. Jadi, secara tradisi orang menghubungkan topi dengan berpikir.

Topi-topi itu adalah topi putih, topi merah, topi hitam, topi kuning, topi hijau dan topi biru. Topi-topi itu memiliki manfaat dan cara penggunaan masing-masing. Pemisahan warna dilakukan sehingga kita bisa memanfaatkan satu teknik berpikir dengan maksimal. Kemudian tekhnik-tekhnik itu bisa di campu untuk menghasilkan pemikiran yang kaya warna
Topi putih mewakili fakta, angka-angka, dan informasi. Hal-hal apa saja yang kita miliki dan apalagi yang masih perlu dicari.

Topi merah mewakili emosi, perasaan dan intuisi. Bagaimana perasaan anda tentang suatu masalah
Topi hitam mewakili kehati-hatian. Kebenaran, penilaian dan pencocokan dat. Apa datanya sesuai? apakah sebuah ide akan berhasil, aman dan bisa dilaksanakan?

Topi kuning mewakili sisi yang menguntungkan, manfaat dan penghematan. Menjelaskan mengapa sebuah ide bisa dilaksanakan. Apa keuntungannya dan mengapa hal tersebut baik untuk dilakukan.

Topi hijau mewakili eksplorasi, proposal, saran-saran dan ide-ide baru. Tindaka-tindakan alternative. Apa yang bisa dilakukan pada suatu masalah dan adakah ide lain yang lebih cemerlang?
Topi biru mewakili berpikir tentang berpikir. Mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan berpikir. Menyimpulkan posisi kegiatan berpikir dan menetapkan langkah serta program selanjutnya

Berkaca Pada air

Air, sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini.Air memiliki sejuta fungsi, semilyar manfaat, namun juga punya seribu dampak yang menggelisahkan bila dalam keadaan tak tepat, tak terkendali.

Sadarkah kita bahwa kehidupan yang kita jalani pun, tak ubahnya seperti air. Maka berkacalah pada air.
Air putih yang dituang kesebuah gelas, bila ditaburi satu sendok garam, maka rasanya menjadi asin, ditaburi gula, menjadi manis, dan menjadi asam bila dicampur cuka. sedangkan bila air tersebut berada dalam jumlah banyak, seperti air yang ada didanau, maka satu sendok garam atau gula, atau cuka, tak akan mengubah rasa asli air danau yang tawar. Begitu juga manis, asam dan asinnya kehidupan yang kita geluti sebenarnya adalah bergantung dari luas dan sempitnya hati manusia itu sendiri, semakin sempitnya hati menanggapi segala persoalan hidup, maka semakin terasa sulit pula hidup yang dijalani, namun bila sebaliknya, maka hidup terasa lebih indah, beban terasa ringan meski tetap harus dipikul.

Hidup tidak pernah diam, selalu dinamis, terus mengalir, selama kita bernafas, selama itu pula kita akan mengarungi hidup yang sesungguhnya sangat berarti ini. Air sungai yang mengalir, tak mungkin tidak melewati terjalnya bebatuan di pinggir sungai, tak mungkin tidak melewati genangan sampah dari rumah-rumah yang dihuni manusia, tak mungkin tidak melewati akar-akar pohon atau tumbuhan yang hidup di sekitarnya. Riak-riak kecil dan besar terjadi, saat aliran air melewati halangan-halangan tadi, namun aliran itu tetap bergulir, berada pada 'posisi'nya, tak pernah berhenti, hingga sampailah aliran itu ke sebuah tempat maha luas, tempatnya bermuara, yang mempertemukannya dengan aliran-aliran lain dari belahan bumi, yang bernama laut.

Hidup terus menggeluti setiap makhluk yang bernafas, selalu harus dilewati meski rintangan, cobaan, mendera di setiap langkah. Bukan untuk keluar dari jalur sang takdir, tapi untuk menguatkan si empunya langkah, agar lebih tegap berdiri, demi sebuah tujuan yang telah diimpikan, yaitu kebahagiaan. Laut, tempat tumpah ruahnya air, bak kebahagiaan yang tengah kita cari dalam kehidupan. Menemukannya, melalui segala macam problema. Tapi yakinlah bila kita bisa menjadi seperti air jernih yang mengalir apa adanya, yang tetap terus bergulir ditengah kesempitan dan kehampaan ruang, maka kita tak perlu ragu dan takut lagi, karena kita tahu, bahwa kita dapat sampai pada sebuah tujuan, samudra indah dalam kemuliaan.

Kekuatan Pikiran


Ketidaksadaran Tentang Pikiran

Kita sering tidak menyadari pikiran kita sendiri. Kita sering membiarkan pikiran kita tidak fokus dan memikirkan hal-hal secara acak tanpa kendali kita. Bahkan saat melamun pikiran kita terus bekerja dan kita tidak menyadarinya. Padahal pikiran kita adalah alat pencapai kesuksesan terhebat yang kita punya.

Kekuatan Pikiran

Pernahkah bertanya-tanya mengapa ada orang yang bisa sukses dengan mudah sementara ada orang yang terus berusaha namun tidak kunjung mendapatkan impiannya? Semua itu disebabkan apa yang mereka pikirkan.

Orang yang bisa sukses dengan mudah adalah orang yang selalu berpikir positif dan optimis akan tujuan hidupnya. Mereka tidak pernah membiarkan pikirannya larut dalam keragu-raguan dan pikiran yang tidak menyenangkan. Mereka yakin akan selalu mendapatkann impian mereka dan bersyukur karenanya.

Sementara orang yang tidak pernah bisa melangkah ke depan adalah orang yang selalu pesimis. Mereka selalu memikirkan tentang sulitnya hidup dan kurang mensyukuri hidup yang mereka jalani. Mereka selalu berpikir impian mereka hanyalah impian belaka yang tidak mungkin dapat mereka capai.

Hidup Kita Hari Ini Adalah Refleksi Pikiran Kita di Masa Lalu

Sekarang bagaimana hidup yang Anda jalani saat ini? Apakah sudah mendapatkan hidup yang Anda inginkan? Bila jawabannya adalah 'ya', berarti selama ini Anda sudah memikirkan hal yang benar. Anda melakukan hal yang berhubungan dengan tujuan hidup dan impian Anda. Selalu berpikir positif dan optimis. Anda membayangkan diri Anda dalam kehidupan yang selalu Anda impikan.

Apabila jawabannya adalah 'tidak', mungkin yang Anda pikirkan belum sepenuhnya yang Anda inginkan.

Jadi mulailah memikirkan segala keinginan kita dan bayangkan kita sudah mendapatkannya. Maka itu akan menjadi refleksi masa depan kita.