Oleh: Ika Maya Susanti
Suatu ketika, seorang raja ingin mencari pengganti dirinya. Ia mencoba memertimbangkan, siapa dari anak-anaknya yang bisa menggantikannya.
“Bukankah seharusnya Pangeran Cakra?” tanya penasehat raja.
Raja menggeleng. “Ia memang anak pertamaku. Tapi sayang, ia mudah sombong bila ada yang memujinya. Sedangkan jika ada yang mengatakan kekurangannya, ia langsung marah. Padahal jika saja ia mau mendengar apa yang dikatakan orang lain tentang kekurangannya, ia justru jadi bisa tahu kekurangannya,” jelas Raja.
“Atau, Raja umumkan saja kepada keluarga kerajaan jika sedang mencari pengganti,” saran penasehat Raja.
“Baiklah. Nanti usai makan malam, akan aku umumkan pada mereka. Oh ya, sekarang ini seharusnya waktuku berjalan-jalan ke daerah. Kalian antar aku untuk berkeliling melihat rakyatku, ya!” pinta Raja kepada penasehatnya.
Setiap Rabu siang, Raja suka berkeliling melihat langsung kehidupan rakyatnya. Sehingga ia bisa tahu apa yang sedang dialami rakyatnya. Karena itu, rakyat pun jadi begitu mencintai Raja.
Ketika sampai di sebuah lembah, Raja melihat wajah para penduduk terlihat ceria. Terutama anak-anak yang asyik duduk sambil membaca buku. Rupanya sebelumnya, daerah itu telah dikunjungi Putri Pelangi. Ia datang sambil membagi-bagikan buku cerita buatannya sendiri.
“Wah, tampaknya kalian sedang senang ya? Kalian sedang membaca buku apa?” tanya raja pada seorang anak.
“Ini buku cerita bergambar buatan Puteri Pelangi. Gambarnya bagus dan ceritanya juga lucu!” ujar anak tersebut.
Raja mengangguk-anggukkan kepalanya.
Di malam harinya saat usai makan malam, raja seperti biasa bertanya terlebih dahulu kepada anggota kerajaan, apakah ada hal yang ingin mereka sampaikan. Ternyata, saat itu hanya Puteri Pelangi yang mengajukan diri untuk bicara.
“Wahai Ayah dan saudara-saudaraku sekalian, bisakah besok aku meminta baju-baju tebal atau selimut kalian yang sudah tidak terpakai? Karena di daerah selatan, angin sedang bertiup kencang. Banyak masyarakat di sana yang kedinginan jika malam hari,” ujar Puteri Pelangi.
Saat mendengar permintaan Puteri Pelangi, banyak anggota kerajaan yang malah mengeluh. “Ah, kami kira ingin bicara apa. Memangnya hal seperti itu penting ya?” ejek putra ke dua raja.
Tetapi, raja justru tersenyum. “Baiklah, besok kita kumpulkan pakaian dan selimut tebal yang sudah tidak terpakai. Puteri Pelangi benar, kita harus menolong mereka,” ujar Raja menengahi.
Karena tidak ada yang ingin bicara lagi, Raja lalu mengumumkan rencananya untuk mencari pengganti dirinya. Saat mendengar itu, banyak dari anggota kerajaan yang langsung melihat ke arah Pangeran Cakra.
“Ah, pasti nanti akhirnya Raja akan memilihmu!” bisik seorang puteri yang duduk di dekat Pangeran Cakra.
“Dan siapapun yang nanti terpilih, ia adalah seorang pemimpin yang tentunya juga harus disukai rakyat banyak,” imbuh Raja.
Banyak anggota kerajaan yang menduga Pangeran Cakra adalah orang yang akan dipilih Raja. Namun ternyata ada beberapa pangeran dan puteri raja yang juga ingin terpilih menggantikan raja. Para pangeran dan puteri raja ini kerap terlihat berpura-pura baik membantu rakyat. Padahal sebelumnya, mereka tidak mau melihat kondisi rakyat di negerinya.
Akhirnya, saat pengumuman tiba. Raja lalu mengumpulkan semua anggota kerajaan serta rakyatnya di halaman istana.
“Setelah ini, aku akan mengumumkan siapa penggantiku. Ia adalah orang yang kalian sukai selama ini. Aku sering dengar, ia datang mengunjungi kalian untuk membantu atau menghibur kalian semua,” ujar Raja pada rakyatnya. “Karena itu, pilihanku jatuh kepada Puteri Pelangi. Ia akan menjadi calon raja setelah ini!”
Suara teriakan bahagia dari rakyat terpancar di segala penjuru. Sementara itu, beberapa anggota kerajaan tampak tidak menerima keputusan Raja.
“Ayah, mengapa begitu?” protes Pangeran Cakra yang sebelumnya merasa akan dipilih oleh Raja.
“Cobalah kalian lihat kelebihan Puteri Pelangi. Ia pintar dan baik. Ia juga rendah hati dan tidak sombong. Padahal, ia sudah banyak membantu rakyat. Kalian ingat bukan usulannya aaat ingin mengumpulkan pakaian dan selimut hangat untuk daerah yang kedinginan? Aku juga sering mendengar banyak rakyat yang memuji kebaikan Puteri Pelangi. Jadi, hanya ia yang pantas memimpin karena semua rakyat begitu menyukainya,” terang Raja.
Saat mendekati Puteri Pelangi, Raja tersenyum bangga. “Nak, hanya kamu ternyata yang mampu mewarisi kemampuanku dalam memimpin!” ujar Raja yang disambut dengan anggukan dan senyuman terima kasih dari Puteri Pelangi.
0 komentar:
Post a Comment