Pages

Oct 11, 2011

Prinsip Dasar Accelerated Learning


Pertama:
Belajar melibatkan seluruh pikiran dan tubuh. Belajar tidak hanya menggunakan “otak” (sadar, rasional, “otak kiria” dan verbal), tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra dan syarafnya.

Kedua:
Belajar adalah berkreasi, bukan mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang diserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan keterampilan baru ke dalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakan makna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem otak/tubuh secara menyeluruh.

Ketiga:
Kerjasama membantu proses belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyai landasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-kawan daripada yang kita pelajari dengan cara lain mana pun. Persaingan di antara pembelajar memperlambat pembelajaran. Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri.

Keempat:
Pembelajaran berlangsung pada banyak tindakan yang simultan. Belajar bukan hanya menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linier melainkan. Melainkan menyerap banyak hal sekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara simultan (sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf reseptor, indera, jalan dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus.

Kelima:
Belajar berasal dari mengerjakan pekerjaan itu sendiri (dengan umpan balik). Belajar paling baik adalah belajar dalam konteks. Hal-hal yang dipelajari terpisah akan sulit diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menjual dengan menjual. Pengalaman nyata dan konkret dapat menjadi guru yang lebih baik daripada sesuatu yang hipotetis dan abstrak, asalkan di dalamnya ada peluang untuk terjung langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung dan menerjungkan diri kembali.

Keenam:
Emosi positif sangat membantu pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan kuantitas belajar seseorang. Perasaan netif menghalangi belajar. Perasaan positif mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan dan bersuasana muram tidak dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santaidan menarik hati.

Ketujuh:
Otak-citra menyerap infmasi secara langsung dan otomatis. Sistem syaraf manusia lebih merupakan prosesor citra daripada prosesor kata. Gambar konkrit jauh lebih mudah ditangkap dan disimpan daripada abstrak verbal. Menterjemahkan abstraksi verbal menjadi berbagai jenis gambar konkrit akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih cepat dipelajari dan lebih mudah diingat.

Sumber : The Accelerated Learning (Dave Meier)

0 komentar:

Post a Comment