Pages

Oct 20, 2011

Berkaca Pada air

Air, sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini.Air memiliki sejuta fungsi, semilyar manfaat, namun juga punya seribu dampak yang menggelisahkan bila dalam keadaan tak tepat, tak terkendali.

Sadarkah kita bahwa kehidupan yang kita jalani pun, tak ubahnya seperti air. Maka berkacalah pada air.
Air putih yang dituang kesebuah gelas, bila ditaburi satu sendok garam, maka rasanya menjadi asin, ditaburi gula, menjadi manis, dan menjadi asam bila dicampur cuka. sedangkan bila air tersebut berada dalam jumlah banyak, seperti air yang ada didanau, maka satu sendok garam atau gula, atau cuka, tak akan mengubah rasa asli air danau yang tawar. Begitu juga manis, asam dan asinnya kehidupan yang kita geluti sebenarnya adalah bergantung dari luas dan sempitnya hati manusia itu sendiri, semakin sempitnya hati menanggapi segala persoalan hidup, maka semakin terasa sulit pula hidup yang dijalani, namun bila sebaliknya, maka hidup terasa lebih indah, beban terasa ringan meski tetap harus dipikul.

Hidup tidak pernah diam, selalu dinamis, terus mengalir, selama kita bernafas, selama itu pula kita akan mengarungi hidup yang sesungguhnya sangat berarti ini. Air sungai yang mengalir, tak mungkin tidak melewati terjalnya bebatuan di pinggir sungai, tak mungkin tidak melewati genangan sampah dari rumah-rumah yang dihuni manusia, tak mungkin tidak melewati akar-akar pohon atau tumbuhan yang hidup di sekitarnya. Riak-riak kecil dan besar terjadi, saat aliran air melewati halangan-halangan tadi, namun aliran itu tetap bergulir, berada pada 'posisi'nya, tak pernah berhenti, hingga sampailah aliran itu ke sebuah tempat maha luas, tempatnya bermuara, yang mempertemukannya dengan aliran-aliran lain dari belahan bumi, yang bernama laut.

Hidup terus menggeluti setiap makhluk yang bernafas, selalu harus dilewati meski rintangan, cobaan, mendera di setiap langkah. Bukan untuk keluar dari jalur sang takdir, tapi untuk menguatkan si empunya langkah, agar lebih tegap berdiri, demi sebuah tujuan yang telah diimpikan, yaitu kebahagiaan. Laut, tempat tumpah ruahnya air, bak kebahagiaan yang tengah kita cari dalam kehidupan. Menemukannya, melalui segala macam problema. Tapi yakinlah bila kita bisa menjadi seperti air jernih yang mengalir apa adanya, yang tetap terus bergulir ditengah kesempitan dan kehampaan ruang, maka kita tak perlu ragu dan takut lagi, karena kita tahu, bahwa kita dapat sampai pada sebuah tujuan, samudra indah dalam kemuliaan.

0 komentar:

Post a Comment